BERITA & PUBLIKASI
PT WASKITA TOLL ROAD
MENDUKUNG KESELAMATAN BERKENDARA DI JALAN TOL,
MELAKSANAKAN AKSI KAMPANYE ''SETUJU '' (SELAMAT SAMPAI TUJUAN)
Jakarta, 24 Februari 2020 – PT Waskita Toll Road (WTR) bersama dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) melaksanakan aksi kampanye persuasif dengan tema SETUJU (Selamat Sampai Tujuan) pada tanggal 24 Februari – 28 Februari 2020. Aksi ini bertujuan untuk mendukung Tahun Dekade Aksi Keselamatan Di Jalan Tol, di mana WTR mengajak seluruh pengguna jalan tol untuk bersepakat bahwa “Keselamatan Adalah Nomor Satu”. Aksi SETUJU dilaksanakan di Kantor Operasional PT Semesta Marga Raya (SMR) di Cirebon, Jawa Barat dan Jalan Nasional Pantura Jembatan Timbang Tanjung Brebes, Jawa Tengah.
Aksi kampanye SETUJU mengangkat 5 poin utama yaitu :
1. SETUJU bahwa keselamatan adalah nomor satu,
2. SETUJU untuk turunkan fatalitas kecelakaan di jalan tol,
3. SETUJU tertib kecepatan di jalan tol,
4. SETUJU berkendara di jalan tol dan
5. SETUJU untuk tertib Over Dimensi Menuju Zero Overload di Jalan Tol.
Diharapkan dengan tertibnya pengguna jalan tol atas 5 poin ini angka kecelakaan dan fatalitas dapat ditekan lagi serta kerusakan jalan akibat over load jg dapat ditekan, dan presentase kecelakaan akibat kerusakan jalan juga berkurang.
Saat ini, PT Waskita Toll Road memiliki total 16 ruas tol yang tersebar di Jabodetabek, Pulau Jawa dan Sumatra dengan total panjang ruas 820,25 km. 9 ruas tol sudah beroperasi dengan total panjang 329,25 km dan sebagian lainnya ditargetkan untuk beroperasi pada tahun 2020. Dari 9 ruas tol WTR yang telah beroperasi, pelaksanaan penertiban Over Dimension Over Load (ODOL) sebelumnya sudah pernah dilakukan di 2 ruas tol yaitu SMR (Kanci-Pejagan) pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2019 dan PPTR (Pejagan-Pemalang) pada tanggal 23 Oktober 2018.
HUTAMA KARYAPress-Release27 Januari 2020No.:SP/AM.12/Rilis/I/2020
KAMPANYE SETUJU BERLANJUT, HUTAMA KARYA GANDENG BPJT & ATI GELAR AKSI KESELAMATAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI JALAN TOL
JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berkolaborasi dengan Badan pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan komitmennya dalam untuk menegakkan aturan berkendara dengan selamat di jalan tol yang dikelolanya dengan menggalakkan kampanye peningkatan kesadaran keselamatan dalam berkendara di jalan tol. Kampanye bertajuk SETUJU yang merupakan singkatan dari “Selamat Sampai Tujuan” ini sebelumnya telah diluncurkan sejak bulan Desember tahun 2019 lalu.
Bertempat di ruas tol Akses Tanjung Priok KM60, hari ini (27/1) Hutama Karya bersama dengan BPJT, Dirjen Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR, Korlantas, serta Asosiasi Tol Indonesia (ATI) melakukan kick off kampanye setuju tahap dua yang diiringi dengan penindakan tegas bagi pengemudi yang melanggar aturan berkendara di jalan tol salah satunya adalah membawa kendaraan dengan muatan berlebih atau Over Dimension and Over Load (ODOL). Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala BPJT, Danang Parikesit; Sekretaris Jendral ATI, Kris Ade; Perwakilan Direktorat Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR, Wahyudi; Direktur Human Capital & Pengembangan Hutama Karya, utut Ariwibowo; Execuitve Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya, J. Aries Dewantoro serta perwakilan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya.
Menariknya dalam Kampanye SETUJU lanjutan ini sejalan dengan tujuan untuk mendukung Tahun Dekade Aksi Keselamatan di Jalan Tol dengan mengajak pengemudi bersepakat bahwa keselamatan adalah nomor satu. Tidak hanya itu, implementasi SETUJU yang dilakukan oleh Hutama Karya dan BPJT ini menyusul telah dikeluarkannya Nota Kesepahaman tentang Pelaksanaan Pelayanan Bersama, Pengamanan, dan Penegakan Hukum pada Jalan Tol di Seluruh Indonesia antara BPJT Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Asosiasi Jalan Tol Indonesia, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan bahwa berkat sosialisasi masif yang sudah dilakukan sebelumnya oleh para BUJT termasuk Hutama Karya, tingkat pelanggaran dapat dikatakan menurun dan tingkat kepatuhan pengemudi meningkat. “Kita lihat seperti pagi ini hanya ada 1 (satu) kendaraan golongan III yang melakukan praktik overdimension dan overload (ODOL) dimana kendaraannya hanya berkapasitas 48 ton mengangkut hingga 68 ton dan telah kami tindak tegas. Selain itu, kendaraan yang melintas masih dalam kondisi wajar.
Ini berarti banyak pengemudi sudah memahami jika akan masuk ke jalan tol mereka harus memperhatikan kapasitas kendaraan. Ini juga menjadi bentuk dari upaya penegakan hukum di jalan tol yang telah kita sepakati bersama,” ujar Danang. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan serentak di seluruh ruas tol di Indonesia. “Pertama dimulai di ruas tol yang dikelola Hutama Karya, lalu bulan berikutnya akan bergilir ke seluruh BUJT,” imbuh Danang.
Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan bahwa berkat sosialisasi masif yang sudah dilakukan sebelumnya oleh para BUJT termasuk Hutama Karya, tingkat pelanggaran dapat dikatakan menurun dan tingkat kepatuhan pengemudi meningkat. “Kita lihat seperti pagi ini hanya ada 1 (satu) kendaraan golongan III yang melakukan praktik overdimension dan overload (ODOL) dimana kendaraannya hanya berkapasitas 48 ton mengangkut hingga 68 ton dan telah kami tindak tegas. Selain itu, kendaraan yang melintas masih dalam kondisi wajar.
Ini berarti banyak pengemudi sudah memahami jika akan masuk ke jalan tol mereka harus memperhatikan kapasitas kendaraan. Ini juga menjadi bentuk dari upaya penegakan hukum di jalan tol yang telah kita sepakati bersama,” ujar Danang. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan serentak di seluruh ruas tol di Indonesia. “Pertama dimulai di ruas tol yang dikelola Hutama Karya, lalu bulan berikutnya akan bergilir ke seluruh BUJT,” imbuh Danang.
Executive Vice President Hutama Karya, J. Aries Dewantoro mengatakan bahwa Hutama Karya mendukung penuh pelaksanaan Kampanye SETUJU tahap 2 ini termasuk penindakannya. Berbeda dengan kampanye sebelumnya, guna mengoptimalisasi efektifitas kampanye, dalam pelaksanaannya kali ini Hutama Karya, BPJT dan ATI juga melakukan penindakan hukum yang cukup tegas terhadap pelanggaran yang terjadi di jalan tol dimana salah satunya yang sedang menjadi perhatian saat ini adalah kendaraan Over Dimension dan Overload (ODOL).
“Ada 5 pesan kunci yang ingin kami sampaikan dalam kampanye kali ini yaitu setuju bahwa keselamatan adalah nomor satu, setuju untuk turunkan fatalitas kecelakaan di jalan tol, setuju untuk tertib kecepatan berkendara di jalan tol, setuju untuk tertib berkendara di jalan tol, dan setuju untuk tertib over dimensi menuju zero over load di jalan tol,” ujar Aries. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa aksi kampanye dan penindakan ini akan dilaksanakan dengan cakupan wilayah yang lebih luas yaitu serempak di seluruh ruas tol yang dikelolanya yakni di ruas tol Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar, hingga Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung untuk di wilayah Jalan Tol Trans Sumatra; serta ruas tol JORR Seksi S dan tol Akses Tanjung Priok di Wilayah Jawa.
“Jadi ini sesuai dengan pesan terakhir dari lima aksi setuju ya, yaitu setuju untuk tertib over dimensi menuju zero over load di jalan tol. Nah mulai hari ini hingga seterusnya, kami sudah memberlakukan penindakan bagi pengemudi yang mengendarai kendaraan dengan kapasitas yang melebihi batas yang sudah ditentukan,” pungkas Aries menambahkan. Kampanye SETUJU akan terus digaungkan oleh Hutama Karya, BPJT dan ATI hingga akhir tahun ini. Diharapkan dengan adanya sosialisasi yang masif diikuti dengan penindakan tegas dan dukungan dari berbagai pihak seperti BPJT dan Korlantas, pengemudi dapat memahami bahaya mengendarai kendaraan dengan muatan berlebih yang dapat berdampak pada meningkatnya potensi kecelakaan.
“Ada 5 pesan kunci yang ingin kami sampaikan dalam kampanye kali ini yaitu setuju bahwa keselamatan adalah nomor satu, setuju untuk turunkan fatalitas kecelakaan di jalan tol, setuju untuk tertib kecepatan berkendara di jalan tol, setuju untuk tertib berkendara di jalan tol, dan setuju untuk tertib over dimensi menuju zero over load di jalan tol,” ujar Aries. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa aksi kampanye dan penindakan ini akan dilaksanakan dengan cakupan wilayah yang lebih luas yaitu serempak di seluruh ruas tol yang dikelolanya yakni di ruas tol Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar, hingga Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung untuk di wilayah Jalan Tol Trans Sumatra; serta ruas tol JORR Seksi S dan tol Akses Tanjung Priok di Wilayah Jawa.
“Jadi ini sesuai dengan pesan terakhir dari lima aksi setuju ya, yaitu setuju untuk tertib over dimensi menuju zero over load di jalan tol. Nah mulai hari ini hingga seterusnya, kami sudah memberlakukan penindakan bagi pengemudi yang mengendarai kendaraan dengan kapasitas yang melebihi batas yang sudah ditentukan,” pungkas Aries menambahkan. Kampanye SETUJU akan terus digaungkan oleh Hutama Karya, BPJT dan ATI hingga akhir tahun ini. Diharapkan dengan adanya sosialisasi yang masif diikuti dengan penindakan tegas dan dukungan dari berbagai pihak seperti BPJT dan Korlantas, pengemudi dapat memahami bahaya mengendarai kendaraan dengan muatan berlebih yang dapat berdampak pada meningkatnya potensi kecelakaan.
Press-ReleaseAsosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI)No. 001/ATI/VII/2021
Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Membangun Infrastruktur Publik Berkelanjutan
Jakarta, (09/07) – Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) mengadakan Rapat Anggota yang diselenggarakan secara virtual pada 9 Juli 2021. Pembahasan dalam Rapat tahunan ini terkait kegiatan dan laporan keuangan ATI di tahun buku 2020 serta adanya perubahan susunan pengurus, juga membahas mengenai berbagai progres kegiatan ATI di tahun ini. Ketua Umum ATI, Subakti Syukur membuka rapat yang diikuti oleh 55 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai anggota ATI dan para holding. Dalam sambutannya, Ketua Umum ATI menyampaikan bahwa “Ketidakpastian ekonomi ditengah pandemi Covid-19 membuat berbagai pihak harus saling bersinergi dan melakukan berbagai upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, oleh karenanya ATI terus mengedepankan kontinuitas proses pembangunan dan layanan jalan tol guna mewujudkan infrastruktur berkelanjutan dengan layanan terbaik bagi pengguna jalan tol. Untuk mencapai itu sangat diperlukan kondisi iklim investasi yang kondusif dan kepastian usaha”.Sebagai asosiasi profesional yang mewadahi seluruh BUJT di Indonesia, keberadaan ATI juga diharapkan dapat ikut bersinergi dalam upaya meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan usaha jalan tol bagi masyarakat, serta meningkatkan peran serta seluruh anggota menjadi bagian dari stakeholder pembangunan Indonesia, terutama dalam menciptakan konektivitas nasional. Dalam sesi diskusi interaktif yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal ATI Krist Ade Sudiyono, membahas mengenai tindak lanjut isu-isu strategis yang sangat berpengaruh panjang pada kesinambungan bisnis jalan tol dan iklim investasi, diantaranya terkait rencana Pemerintah untuk menerapkan pemanfaatan teknologi nirhenti berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF). Dalam kesempatan itu Sekjen ATI menyampaikan bahwa “ATI memiliki visi yang sama dalam peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol khususnya yang
terkait dengan modernisasi sistem transaksi jalan tol melalui pemanfaatan teknologi electronic toll collection. Tentunya sistem yang akan diterapkan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan cepat, aman, mudah dan sederhana (dari sisi pengguna jalan tol), serta mendukung efektivitas operasional, akurasi dan keamanan data juga memberikan nilai tambah nyata kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)”. “Oleh karenanya rencana Pemerintah dalam menerapkan MLFF ini harus memenuhi standar layanan dan kesesuaian dengan kondisi jalan tol di Indonesia yang didukung kesiapan regulasi yang memadai” tambahnya.
terkait dengan modernisasi sistem transaksi jalan tol melalui pemanfaatan teknologi electronic toll collection. Tentunya sistem yang akan diterapkan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan cepat, aman, mudah dan sederhana (dari sisi pengguna jalan tol), serta mendukung efektivitas operasional, akurasi dan keamanan data juga memberikan nilai tambah nyata kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)”. “Oleh karenanya rencana Pemerintah dalam menerapkan MLFF ini harus memenuhi standar layanan dan kesesuaian dengan kondisi jalan tol di Indonesia yang didukung kesiapan regulasi yang memadai” tambahnya.
Tak hanya itu dalam diskusi, ATI juga diharapkan dapat mendorong seluruh anggotanya untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, sebagai upaya untuk menggerakkan bisnis industri jalan tol kepada BUMN ataupun sektor swasta dengan adanya kerjasama baik dengan Pemerintah untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, khususnya para pengguna jalan tol. Fokus pembahasan lain mengenai tantangan dan peluang bisnis serta investasi sektor jalan tol di tengah Pandemi Covid-19 yang berdampak pada pendanaan proyek pembangunan dan pengoperasian jalan tol. Sehingga BUJT perlu menjaga kesinambungan bisnis jalan tol termasuk pelaksanaan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dengan Pemerintah yang seimbang. Diantaranya terus memonitor dan mengawal agar terwujudnya percepatan dana talangan dan Badan Layanan Umum. Juga perlunya kepastian akan hak BUJT dalam pemanfaatan Right of Way (ROW) dan pengusahaan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP/TIK yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bagian pengusahaan jalan tol.Pandemi memang belum berakhir dan industri jalan tol bergerak sangat dinamis, oleh karenanya ATI dan seluruh anggotanya berkomitmen untuk berupaya maksimal melanjutkan proses pembangunan dan mengoperasikan jalan tol ini dengan baik, berikhtiar membangun negeri.